Berlatar 10 tahun setelah Pacific Rim, sekuelnya, Uprising penuh dengan aksi yang lebih seru, efek visual lebih menakjubkan dan tentu saja robot yang lebih keren. Dan kali ini lawannya tak hanya monster.
Pacific Rim yang rilis tahun 2013 memperoleh $37 juta pada pemutaran perdananya di Amerika. Jumlah yang tak banyak, tapi ternyata di luar Amerika, genre robot sangat digemari, terutama di Cina dan Jepang. Sementara itu sekuelnya Pacific Rim: Uprising, walau pemutaran perdananya di Amerika tak sebesar prekuelnya, film ini sukses melengserkan Black Panther dan merajai box office negara tersebut di akhir Maret 2018. Kritik yang cenderung negatif dari Metacritic dan Rottentomatoes tampaknya tak menyurutkan penonton. Menurut data boxofficemojo, hingga saat ini Uprising telah berhasil meraup pendapatan sebesar $232 juta. Sedangkan biaya produksi film ini adalah $155 juta.
Ingat Pacific Rim? Film yang disutradarai Guillermo del Toro itu berlatar tahun 2020 ketika bumi diserbu monster (Kaiju) yang muncul dari samudera Pasifik. Untuk mempertahankan diri, manusia membuat robot raksasa (Jaeger) yang dikendalikan dua orang pilot. Di seri pertamanya ini karakter utamanya adalah Raleigh Becket (Charlie Hunnam), Mako Mori (Rinko Kikuchi) dan Stacker Pentecost (Idris Elba), trio ini memiliki misi menutup lubang (Breach) di lautan Pasifik yang menjadi tempat keluar masuk para Kaiju. Kisah ini berakhir setelah pertarungan sengit (Battle of the Breach), Raleigh dan Mako berhasil menghancurkan lubang tersebut, namun misi ini mengorbankan Jaeger mereka, Gipsy Danger dan ayah tiri Mako, pimpinan Pan Pacific Defense Corps (PPDC), Stacker Pentecost.
Masih diproduksi oleh Legendary Pictures, Pacific Rim: Uprising mengambil latar 10 tahun kemudian. Film ini adalah debut sutradara Steven S. DeKnight. Selain Mako dan Dr. Newton, karakter lain yang kembali hadir dari prekuelnya adalah Dr. Hermann Gottlieb yang masih diperankan Burn Gorman. Liwen Shao diperankan oleh aktris Tian Jing, salah satu dari beberapa aktris asal Cina dalam film ini. Seperti yang kita tahu, pasar film Cina adalah yang terbesar di dunia saat ini. Cewek cantik ini sebelumnya juga pernah gabung dengan produksi Legendary lainnya seperti The Great Wall bareng Matt Damon dan Kong: Skull Island yang dibintanginya bareng Samuel L. Jackson dan Tom Hiddleston.
Karakter utama sekuel ini adalah Jacob “Jake” Pentecost, anak kandung Stacker, yang diperankan John Boyega (Star Wars: Force Awaken dan Last Jedi, Detroit). Jake hidup dalam dunia kriminal dengan menjual teknologi Jaeger curian. Ia tak sengaja bertemu Amara Namani, pilot sekaligus pembuat Jaeger mungil bernama Scrapper. Dibuat dari serpihan dan metal bekas, bentuknya yang kecil hanya memerlukan satu pilot untuk mengendalikan Scrapper. Amara diperankan oleh aktris pendatang baru berusia 21 tahun, Cailee Spaeny. Karena mengendarai Jaeger illegal, mereka ditangkap oleh PPDC yang sekarang dipimpin oleh Mako Mori. Ketika diberikan pilihan masuk penjara atau bergabung dengan organisasi itu, mereka terpaksa memilih menjadi instruktur di PPDC.
Selanjutnya, mereka dibawa ke markas besar PPDC di Hong Kong Shatterdome, dan diperkenalkan pada sederet Jaeger keren yang jauh lebih canggih, mulai Gipsy Avenger, Saber Athena, Guardian Bravo, Titan Redeemer hingga Valor Omega. Ternyata Jake dulunya adalah pilot Gipsy Avenger bersama Nate Lambert (Scott Eastwood), sebelum memutuskan untuk meninggalkan program itu dan hidup sebagai kriminal. Keadaan sudah berubah sekarang. Bukan Kaiju lagi yang jadi masalah. Mako dan Nate memberitahu Jake, program Jaeger sedang terancam dengan kehadiran Shao Corporation, yang mengusahakan agar disetujuinya produksi Jaeger tanpa pilot. Perusahaan ini dibangun oleh Liwen Shao dan salah satu ilmuwan dari prekuel film ini, Dr. Newton Geiszler, masih diperankan oleh Charlie Day.
Perundingan pun diadakan di Sidney untuk memutuskan penggunaan teknologi baru ini. Namun mereka diserang oleh Jaeger tanpa awak, Obsidian Fury. Puncaknya adalah ketika Gipsy Avenger gagal menyelamatkan Mako, bukti bahwa pilot dapat membuat kesalahan, PPDC terpaksa menyetujui program Jaeger tanpa pilot. Tapi ketika selesai diproduksi, para Jaeger tak berawak ini malah berbalik menyerang manusia dan PPDC karena ternyata mereka dikendalikan “otak” Kaiju rancangan Dr. Newton sendiri! Keadaan tambah rumit ketika tiga Kaiju raksasa berhasil keluar dari lubang lautan Pasifik dan ikut mengancam manusia. Bagaimana akhirnya? Silakan tonton kalau sudah penasaran!