Punya ayah Clint Eastwood, satu dari sineas paling terkenal di dunia, peraih 4 Oscar, tak bikin Scott Eastwood mudah jadi aktor. Ia merangkak dari bawah dengan jadi model dan peran numpang lewat. Hingga sebuah momentum pun menghampirnya!
“Aku lajang. Jika cewek-cewek senang padaku, wah rasanya hebat!”
Hubungan Scott Eastwood dan ayahnya, Clint Eastwood, terbilang unik, kalau tak bisa dibilang aneh. Clint, satu dari sineas terbesar dunia, aktor di 70 film, pernah menyutradarai 39 film, produser lebih dari 40 produksi, peraih empat Penghargaan Oscar – di antaranya Produser dan Sutradara Terbaik – seperti berkesan tak membantu anak kandungnya yang bercita-cita jadi aktor seperti sang ayah.
Meski begitu, Scott tak pernah menyalahkan sikap ayahnya. “Ayah membiayaiku kuliah. Aku bersyukur pernah diberi kesempatan tampil untuk peran-peran kecil di filmnya,” kata Scott. Benar, ia memang tampil di sejumlah film ayahnya, untuk peran-peran kecil, tak penting, bahkan “numpang lewat saja”.
Aku suka kerja dengan tanganku. Rasanya nikmat membangun sesuatu sendiri. – Scott Eastwood
“Itu mungkin hal terbaik yang telah ayah lakukan padaku,” kata Scott dengan rendah hati pada Sunday People. “Bisa saja ia membuat segalanya mudah bagiku, tapi jika begitu aku pasti tak akan belajar banyak,” jelasnya lagi.
Maka tak salah jika orang awalnya kenal Scott Eastwood sebagai cowok yang memeragakan busana perancang di halaman majalah, tampil sebagai model klip video – di antaranya untuk lagu Taylor Swift - atau model iklan.
Kesabarannya akhirnya berbuah, dan momentum itu datang. Ia kemudian mendapatkan peran signifikan dalam The Longest Ride, dan yang dirilis tahun ini Fast & Furious 8 dan Overdrive.
Debutnya lewat Peran Numpang Lewat Besutan Ayahnya
Scott mengawali debutnya sebagai aktor lewat besutan ayahnya, Flags of Our Fathers (2006), yang di antaranya dibintangi Ryan Phillippe, Jesse Bradford, Adam Beach, Jamie Bell dan almarhum Paul Walker. Ayahnya kemudian melibatkannya untuk tampil dalam Gran Torino (2008), lagi-lagi untuk sebuah peran kecil. Setahun kemudian, ayahnya juga “mencomotnya” untuk Invictus sebagai pemain rugby. Sejak itu peran-peran kecil pun dimainkannya dari produser dan sutradara lain. Sayangnya, itu juga film dan produksi yang membuatnya menjelaskan pada publik nama belakangnya terkait nama besar ayahnya.
Pada 2015, Scott memerani karakter utama di The Longest Ride, film berdasar novel laris karya Nicholas Spark, di mana ia berpasangan dengan Britt Robertson. Meski bukunya laris – jenis novel pop yang biasa dibaca cewek sebagai pengisi waktu senggang – film ini tergolong biasa saja, tapi yang pasti para penonton cewek menyukai katampanannya yang mewarisi ketampanan sang ayah saat muda. Gara-gara penampilannya sebagai cowboy lugu dan seksi di The Longest Ride, ia lantas dilirik banyak produser, termasuk di antaranya Oliver Stoneyang memberinya peran kecil dalam Snowden.
Tapi, baru pada The Fate of the Furious besutan F. Gary Gray dan Overdrive besutan Antonio Negret, kehadiran Scott cukup diperhitungkan.
Dalam The Fate of the Furious -- yang dibintangi Vin Diesel, Jason Statham, Dwayne Johnson, Kurt Russell -- Scott untuk pertama kalinya dihadirkan, memerani karakter Little Nobody. Untuk pertama kali pula seri ini tanpa kehadiran Paul Walker, yang dalam kehidupan nyata adalah sahabat baik Scott. Lebih istimewa lagi, ini juga seri yang untuk pertama kalinya melibatkan Charlize Theron, yang memerani karakter penggoda sekaligus berbahaya, membuat laju cerita dan aksi kebut-kebutan jadi tak terduga. The Fate of the Furious - juga disebut “Fast & Furious 8”, direncanakan akan menjadi awal dari trilogi yang melibatkan Theron, si cantik peraih Oscar.
Sementara dalam Overdrive, Scott yang berperan sebagai satu dari dua bersaudara spesialis pencuri mobil mewah, beradu akting dengan Freddie Thorp, Ana de Armas, serta Gaia Weiss. Serunya, Scott dan dan Thorp memerani karakter mereka setelah sejumlah aktor jadi pertimbangan sutradara. Matthew Goode dan Alex Pettyfer adalah dua aktor terpilih pada awalnya, yang kemudian digantikan Karl Urban dan Ben Barnes. Barnes kemudian digantikan Sam Clafin, tapi kemudian baik Urban dan Clafin dicoret dalam daftar, digantikan Scott dan Thorp.
Menyandang nama Eastwood tampaknya gampang-gampang susah bagi Scott. Apalagi sang ayah di Hollywood jenis sosok yang sangat melindungi kehidupan privasinya, tak mudah obral cerita pada media, termasuk kehidupannya dengan para perempuan dalam hidupnya. Setidaknya ada tujuh perempuan dalam hidup Clint – baik yang dinikahi atau tidak -- dan Scott adalah anak Clint bersama Jecelyn Ann Reeves, perempuan yang dulu bekerja sebagai pramugari. Tak heran nama lengkap Scott diikuti “Clinton Reeves".
“Aku suka kerja dengan tanganku. Rasanya nikmat membangun sesuatu sendiri,” kata Scott. Ucapannya seperti merefleksikan pengalamannya bekerja sebagai bartender, yang sering memamerkan ketrampilan gelas dan botol minuman. Tapi ucapannya juga seperti kata-kata bersayap: Ia tak ingin terlalu membawa pengaruh nama besar ayahnya dalam kariernya. Malahan, ia mengaku kalau sebenarnya lebih ingin bekerjasama dengan sutradara 'pesaing' sang ayah: Ridley Scott.
Scott yang lahir di Montery County, California dan dibesarkan di Hawaii, kini sedang menyelesaikan Pacific Rim: Uprising yang akan dirilis tahun depan.