Sutradara peraih dua Piala Oscar Ang Lee percaya, dunia film Asia segera kalahkan Hollywood. “Peran Asia sangat besar di tahun-tahun mendatang!” kata pria asal Taiwan itu.
The Britannia Awards, BAFTA Los Angeles, baru saja menganugerahi Ang Lee penghargaan “The John Schlesinger Britannia Award for Excellence” atas karya dan dedikasinya pada dunia film. Ang Lee adalah penulis, editor, aktor, sutradara, produser; kecakapan yang membuatnya jadi sineas hebat.
Mereka yang pernah mendapat penghargaan serupa sebelumnya, di antaranya: Martin Scorsese, Anthony Hopkins, Peter Weir, Jim Sheridan, Danny Boyle, Christopher Nolan, David Yates, Quentin Tarantino, juga Kathryn Bigelow. Ajang penghargaan yang diselenggarakan di Beverly Hilton Hotel Los Angeles pada pekan lalu, juga memberi penghargaan pada aktris peraih dua Oscar Jodie Foster, aktor nominator Oscar Samuel L. Jackson, dan peraih tiga Golden Globe komedian Ricky Gervais.
The Britannia Awards, BAFTA Los Angeles, adalah bagian dari The BAFTA Awards, festival film terbesar di luar Amerika Serikat yang malam finalnya digelar pada 12 Februari 2017 nanti. The BAFTA Awards biasa digelar dua minggu sebelum Piala Oscar, dan di tengah jadwal Berlin Film Festival.
Malam itu Ang Lee dengan penuh percaya diri menyatakan, pasar film China tak hanya akan menyamai apa yang telah dilakukan Hollywood, tapi membuat box office Hollywood tampak kerdil dalam beberapa tahun mendatang. Ia percaya, potensi Asia di dunia film pada banyak aspek bisa luar biasa.
“Dulu banyak orang menghubungi saya jika ingin bekerja sama dengan Hollywood, atau negara-negara barat. Kini, Asia sudah sangat mandiri,” katanya menambahkan.
Di antara para bintang dan pembuat film, reputasi Ang Lee tak hanya setara, tapi ia memiliki yang tak dimiliki sineas Hollywood: Piawai memadukan imajinasi Timur dan Barat sehingga menghasilkan karya-karya dahsyat tak terbantahkan.
Ang Lee Sineas yang Berbeda
Orang penasaran dengan karya-karya Ang Lee. Ia membuat film dengan genre berlainan, seperti bukan dihasilkan sineas yang sama. Sebutlah The Wedding Banquet, Sense and Sensibility, The Hulk, juga Crouching Tiger, Hidden Dragon.
Pada media Inggris theguardian.com ia menjelaskan, “Jika dibolehkan, aku ingin punya banyak kekasih. Tentu, itu tak mungkin, aku hanya menikahi satu perempuan. Makanya film-filmku beragam tipe.”
Piala Oscar pertamanya ia gaet lewat Brokeback Mountain (2005), menjadikannya Sutradara Terbaik Oscar non- Kaukasia (bangsa Amerika atau Eropa). Sejarah Oscar mencatat, orang berikutnya yang meraihnya adalah Alfonso Cuaron lewat Gravity (2013), dan Alejandro G. Iñárritu melalui Birdman (2014).
Lee menggenggam Oscar berikutnya lewat Life of Pi (2012), film keluarga pertama peraih Sutradara Terbaik setelah Carol Reed menggondolnya lewat Oliver! pada ajang Oscar 1969.
Karena dunia penuh festival film, festival tak lagi ajang pengujian, tapi seperti arena bermain baginya. Hingga kini ia telah menang 96 kali dan 92 kali dinominasikan di banyak festival di luar Oscar.
Lee juga satu dari (hanya) tujuh sutradara yang pernah menang Directors Guild of America Award lebih dari sekali. Lainnya adalah Steven Spielberg (3 kali,) dan Clint Eastwood, Ron Howard, Francis Ford Coppola, Oliver Stone dan Milos Forman (2 kali). Tapi, Lee perkecualian di kelompok ini. Ia satu-satunya yang tak menyutradarai film yang jadi pemenang Film Terbaik Oscar.
Apa yang membuat film-film Ang Lee begitu unik dan menakjubkan? Pengaruhnya ayahnya, yang memiliki akar tradisi Taiwan sangat kuat, dan secara keras mendidik Ang Lee-lah penyebabnya!
“Aku hormat dan cinta ayahku, tapi aku tak akan mendidik anak-anaku seperti ayah mendidikku,” katanya.
Mengapa ia tak ingin mendidik dua anak lelakinya seperti ayahnya mendidik dirinya? Bagaimana trilogi Pushing Hands (1992), The Wedding Banquet(1993), dan Eat Drink Man Woman (1994) bikin Hollywood terpana dan jadi Taiwan Classics? Mengapa film-film Ang Lee begitu unik, berbeda, dan istimewa? Ternyata si keajaiban Asia di Hollywood itu punya banyak rahasia! Ketahui di Bagian II !