Ia salah satu aktris terpanas segenerasinya. Tak silau gemerlap Hollywood, Shailene Woodley menikmati sukses dengan … hidup sederhana!
Shailene Woodley adalah sosok yang sering dibanding-bandingkan dengan JLaw alias Jennifer Lawrence. Keduanya muda, cantik, bermain dalam film-film blockbuster; dan karenanya membuat mereka jadi sangat dikenal saat ini.
Biar adil, orang juga ingat JLaw menggondol Piala Oscar di tahun 2012 sebagai Aktris Terbaik dalam The Silver Linings Playbook. Orang juga tak menutup mata, dua tahun berturut-turut termasuk tahun ini JLaw aktris berpenghasilan tertinggi.
JLaw sesekali dilanda gosip, Woodley nyaris tak pernah. Bicara gosip, konon barisan haters alias pembenci JLaw bejibun. Woodley? Nyaris tak terdengar. Dalam banyak hal, JLaw adalah tipikal selebritas Hollywood. Woodley sebaliknya.
Dengar saja alasan ia berakting. “Konyol mengaburkan batas sinema dan fesyen. Aku tak berakting agar mengenakan baju mewah dan dandan habis-habisan. Aku berakting karena sangat suka berada di lokasi syuting,” kata aktris yang sukses memeras air mata jutaan penonton saat berperan sebagai Hazel dalam The Fault in Our Stars itu.
Lalu, apa reaksinya saat orang membandingkannya dengan JLaw? “Perbandingan bikin orang putus asa. Kami selalu dinasihati untuk bercermin dari cewek di sekolah, atau teman sekerja, demi citra di media. Aku kagum Jennifer Lawrence, dia jadi favorit saat orang membandingkan dengan diriku. Apa karena kami berdua berambut pendek dan punya vagina? Kami individu berbeda! Semua perbandingan itu bikin tak nyaman, dan menciptakan stres.”
Karena cinta akting, suatu ketika ia bahkan berucap, “Nanti kalau akting jadi pekerjaan, atau karier, aku berhenti.” Ucapannya terdengar tak biasa bagi aktris muda seusianya.
Pandangan Woodley tentang banyak hal memang tak biasa. Pilihan-pilihan yang diambilnya tak mencerminkan selebritas Hollywood yang sedang menikmati popularitas dan kesuksesan finansial.
Misalnya dengan yang dilakukannya belum lama berselang. Setelah syuting Allegiant selesai, aktris 24 tahun ini ingin menenangkan diri dan meninggalkan apartemen dan mobil mewah, bahkan ponselnya. Ia pun pergi ke India bersama beberapa temannya yang tak terkenal sebagai … turis rangsel!
“Saya bawa dua baju, dua celana panjang, satu baju hangat. Ketika kehujanan dan bajuku basah, aku pinjam pengering rambut teman untuk mengeringkannya. Menggelikan dan menyenangkan!” katanya, yang bikin geleng-geleng kepala editor majalah fesyen yang mewawancarainya.
Banyak perannya direbut aktris lain!
Karier aktingnya dimulai 2001 dengan peran kecil di televisi dalam The District and Crossing Jordan. Tiga tahun kemudian, ia menjadi peran utama dalam A Place Called Home yang membuatnya menjadi nominasi dalam ajang Young Artist Award sebagai Aktris Terbaik.
Setelah sejumlah film televisi berikutnya, pada 2011, The Descendants menjadi debut layar lebarnya. Berperan sebagai Alex, puteri Matt King yang diperani George Clooney, penampilannya dipuji kritikus dan mendapat nominasi Golden Globe sebagai Aktris Pendukung Terbaik, dan menang dalam Independent Spirit Award.
Majalah People memasuk Woodley sebagai satu dari "Most Beautiful at Every Age" pada 2012. Di tahun yang sama, ia salah satu dari 55 wajah masa depan Hollywood versi Nylon Magazine.
Peran Woodley dipuji habis-habisan dalam adaptasi novel Tim Tharp, The Spectacular Now, sebagai si kutu buku lugu yang jatuh cinta dengan kakak kelasnya.
Los Angeles Times menyebutnya sukses menampilkan "Wajah otentik penuh percaya diri sekaligus ragu, acuh tak acuh tapi butuh, rasa sakit dan penolakan, persahabatan dan cinta monyet.” Sementara The Guardian menggambarkannya, bersama pasangan main Miles Teller, "Sangat kuat menampilkan kedalaman perasaan secara sederhana dan jujur.” Tak heran, keduanya memenangi Special Jury Award for Acting di ajang Sundance Film Festival 2013.
Kini, citra Woodley cukup melekat sebagai Beatrice "Tris" Prior berkat The Divergent Series yang dibesut sejak 2014, film franchise yang awalnya ragu ia terima. Selain mengingatkan keterikatan waktu dan membuatnya tampak jadi pekerjaan, juga mengingatkannya saat terlibat dalam seri televisi populer Secret Life of the American Teenager yang dibesut antara 2008 hingga 2013.
Yang banyak orang lupa, sejumlah film populer peran-perannya nyaris mampir padanya.
Suatu ketika saat masih bocah, ia ikut audisi peran Lucy untuk I Am Sam (2001), peran yang kemudian jatuh ke Dakota Fanning “Ayahku bilang ‘Dakota sangat menginginkannya dan gembira luar biasa, karena ini hari terbaiknya. Suatu hari, kau mendapatkan hari terbaikmu sendiri dalam hidup, jadi jangan bikin orang marah karena sesuatu yang ingin mereka lakukan.”
Ia selalu terngiang nasihat ayahnya. Pengalaman ditolak ia lewati dengan baik, seperti halnya menolak sebuah peran.
Ia dipertimbangkan jadi Katniss Everdeen dalam The Hunger Games (2012), peran yang kemudian jatuh pada JLaw. Di tahun yang sama, ia di audisi untuk peran Cosette dalam Les Misérables, yang kemudian dimainkan Amanda Seyfried. Dengan enteng pula ia menolak peran Anastasia Steele dalam Fifty Shades of Grey, karakter yang kemudian dimainkan Dakota Johnson
Hari-hari ini, media panas memberitakan latar belakang kedua orangtua Woodley. Ya, ayah dan ibunya memang sudah bercerai sejak ia bocah, dan semua orang tahu. Media sedang menggali lebih dalam apa yang terjadi di masa lalu pada mereka.
Woodley, aktris yang digadang-gadang media sebagai “Wajah Hollywood Masa Depan” itu, enteng menjawab, “Tiap keluarga adalah dysfunctional family, bukan?”
Ia memang aktris tak biasa!