Dua film hebat tentang Dunkirk. Satunya berlatar Dunkirk, yang lain jadikan Dunkirk latar konflik bersudut pandang berbeda. Ini beda Dunkirk dan Darkest Hour dan irisan persamaannya!
Keduanya film peraih Oscar, keduanya juga tentang Dunkirk dan bergenre periode sejarah, yang memandang peristiwa dalam sudut pandang berbeda. Dunkirk dan Darkest Hour tak hanya film hebat, tapi amat menarik jika diperbandingkan.
Fakta, Angka, Cerita
Sebelum diperbandingkan dan melihat irisan persamaannya, ini dia fakta dan angka-angka dua film ini yang kini tayang secara streaming di CATCHPLAY.
Dunkirk bergenre aksi drama sejarah PD II, dan thriller, yang disutradarai Christopher Nolan, dibintangi Fionn Whitehead, Tom Glynn-Carey, Jack Lowden, Harry Styles, Aneurin Barnard, James D'Arcy, Barry Keoghan, Kenneth Branagh, Cillian Murphy, Mark Rylance dan Tom Hardy. Film dengan durasi 106 menit ini berbujet $100 juta dengan raihan box office $525.6 juta. Di ajang Oscar 2018, film ini gaet tiga penghargaan terbaik untuk penyuntingan film, tata suara, dan sound mixing. Pujian para kritikus pada film ini terutama pada aspek-aspek sinematografi yang dilakukan Nolan.
Sementara Darkest Hour bergenre biografi, drama sejarah PD II, yang disutradarai Joe Wright dan dibintangi Gary Oldman, Kristin Scott Thomas, Lily James, Ben Mendelsohn, Stephen Dillane dan Ronald Pickup. Film ini berdurasi 125 menit, berbujet $30 juta dengan raihan box office $144.1 juta. Dalam perhelatan Oscar 2018, film ini gaet dua penghargaan terbaik untuk tata rias wajah dan rambut, dan Aktor Terbaik untuk Gary Oldman. Kritikus, tak terbantahkan lagi, juga memberi pujian luar biasa pada akting Oldman dan kekaguman tata rias wajah dan rambutnya.
Dunkirk mengisahkan para tentara muda Inggris yang terdampar di pantai Dunkirk, dikelilingi pasukan Jerman dengan berjalan kaki, juga lewat laut, yang diserang dari udara. Meskipun hanya berjarak 40 mil dari pantai Inggris, mereka terperangkap. Siapa bisa memastikan 30.000 dari 400.000 terselamatkan?
Darkest Hour menceritakan pasukan Nazi yang melumpuhkan jalan melalui Eropa dan Inggris, menyadari diri dalam situasi yang mengerikan, baik di luar negeri maupun di rumah. Di luar negeri, tantara mereka di Dunkirk terancam sekarat massal, dan kemacetan politik memaksa mundur Perdana Menteri Neville Chamberlain. Penggantinya, Winston Churchill, pemimpin eksentrik dan keras kepala yang terjebak antara bersepakat dengan Nazi atau terancam korban jiwa makin besar. Sehingga Inggris harus melawan.
Ini beda olah ceritanya
Nolan bercerita dengan memberi gambaran sekilas kepada penonton tentang sulitnya situasi di Dunkirk, dimulai dengan seorang prajurit melarikan diri dalam ketakutan, saat dia menatap wajah orang mati. Mayat-mayat berserakan di pulau, dan para prajurit yang tersisa putus asa harus mengungsi dan mundur. Hanya ada dua pesawat perang yang bertempur dengan Jerman dan datang untuk selamatkan tentara. Saat pesawat pilot jatuh ke laut, ia memutuskan melarikan diri daripada kembali ke pulau itu untuk menyelamatkan teman-temannya.
Darkest Hour ditandai dengan pidato-pidato panjang dan demonstratif dari Churchill, sementara Dunkirk tak banyak hadirkan dialog, dan seluruh film dipenuhi suara laras, pesawat perang, teriakan putus asa para prajurit yang berada dalam krisis. Darkest Hour berusaha mendokumentasikan insiden bersejarah itu melalui mata satu orang, sementara Nolan mengakui Dunkirk adalah proyek bersemangat komunal. Darkest Hour memiliki spirit “memberi harapan,” sementara Dunkirk “menunjukkan realitas.”
Ini titik irisannya!
Tapi, pada titik mana Dunkirk dan Darkest Hour bertemu?
Keduanya diakhiri pidato "We'll fight on the beaches" (Kita bertempur di pantai) yang terkenal oleh Churchill. Dalam Darkest Hour, pidato ini menerima tepuk tangan meriah dari anggota parlemen, sukses memupus rasa putus asa, dan memberi harapan bagi banyak orang. Sementara dalam Dunkirk, pidato yang sama terdengar di latar belakang, ketika tentara yang dievakuasi kembali ke Inggris. Pada titik itulah film ini bertemu!
Yang jelas, dua film hebat ini tentang sejarah, dan mencetak sejarah dengan cara masing-masing di peta sinema dunia.