Aktor muda Inggris ini harus beraksen Amerika untuk pertama kalinya demi percintaan jarak jauh di The Space Between Us. Meski Asa Butterfield kini populer di Hollywood, ia justru serius ingin menyelipkan ‘Bopp’ dan ‘Asasaurus’ ke dalam namanya demi kegilaannya pada sains.
Pemeran Bruno si bocah 8 tahun itu, kini sudah dewasa. Bruno yang bosan karena home schooling di rumah baru dan tanpa teman itu, nekat melanggar larangan orang tuanya. Setelah melewati hutan kecil, sampailah Bruno di pagar kamp bermuatan listrik dan bertemu anak sebayanya Schmuel, bocah Yahudi penghuni kamp. Meski Schmuel bangsa Yahudi, musuh negaranya, Bruno bersahabat dengannya.
Bruno, yang berjanji membantu Schmuel mencari ayahnya di kamp, menggali lubang di bawah pagar kawat dan berhasil menyusup masuk kamp. Sayangnya, sebelum bertemu ayah Schmuel, keduanya dipaksa ikut barisan tahanan Yahudi lainnya. Untuk digiring menuju perapian raksasa!
Ingat alur cerita itu? Film dengan akhir mengiris hati itu – siapa pun akan merinding terharu, meski punya hati sekeras batu – berjudul The Boy in the Striped Pajamas. Inilah film Amerika-Inggris berdasarkan karya novelis Irlandia, John Boyne dan setidaknya gaet 7 penghargaan di sejumlah festival, mengisahkan karakter Bruno yang diperani aktor Asa Butterfield.
Setelah sekian tahun berlalu, Asa yang saat ini 20 tahun, film terbarunya sekarang lagi digilai remaja, The Space Between Us. Dibesut sutradara Peter Chelsom, film yang juga diperani Gary Oldman dan Carla Gugino itu mengisahkan Gardner Elliot, manusia pertama yang lahir di Planet Mars. Elliot yang akhirnya berkunjung ke bumi untuk pertama kali, jatuh cinta dengan seorang cewek jalanan, Tulsa, yang diperankan Britt Robertson. Lewat cewek ini pula ia menjelajahi asal-muasal dirinya. Dan belajar tentang manusia dan bumi, meski dengan reaksi dan cara-cara aneh dan konyol!
Asa Butterfield Jadi Incaran Hollywood!
Lahir di Islington, London, Inggris, anak pasangan Jacqueline Farr dan Sam Butterfield ini mulai berakting di usia 8 tahun, setelah seorang pencari bakat melihatnya di klub drama sekolah The Young Actors Theatre di Islington.
Setelah sejumlah peran kecil di film, ia memainkan karakter si Bruno di usia 10 tahun. Film berlatar Perang Dunia II dan bertemakan holocaust itu terbukti jadi peran amat penting bagi kariernya kemudian. Buktinya, sutradara besar Hollywood Martin Scorsese menggaetnya demi memerani Hugo Cabret dalam Hugo, film penggondol 5 piala Oscar 2012, di antaranya pada kategori Film Terbaik dan menghadiahi pembesutnya sebagai Sutradara Terbaik.
Setahun berikutnya, giliran Gavin Hood, spesialis pembesut laga dan fiksi ilmiah merangkul Asa demi peran utama dalam Ender's Game. Dengan lawan main si cantik Hailee Steinfeld, film yang juga dibintangi aktor besar Harrison Ford itu, tak urung bikin Asa amat gugup. “Aku tahu banyak orang gugup saat bertemu Ford, ternyata aku juga satu dari mereka!,” ungkapnya.
Keseriusan Asa dalam berakting kembali bikin Hollywood gatal. Tim Burton, sutradara pembesut film-film besar macam Edward Scissorhands (1990), Batman Returns (1992), Ed Wood (1994), memintanya bermain dalam Miss Peregrines’ Home for Peculiar Children (2016), yang juga dibintangi Eva Green dan Samuel L. Jackson.
Asa tampaknya selalu jadi incaran Hollywood. Misalnya, ia satu dari tiga kandidat peran Peter Parker alias Spider-Man, sebelum peran itu akhirnya jatuh pada Tom Holland yang sebelumnya dikenal lewat The Impossible (2012).
Setelah terlibat di hampir 20 proyek, termasuk seri televisi, film jenis apa yang ingin ia perani? Pada Brandon Connely, editor situs hiburan Inggris denofgeek.com, Asa menjawab, “Film horor! Waktu kecil aku takut film horor, tapi kini belajar menyukainya dengan film yang tak terlalu menakutkan,” akunya sambil malu-malu.
Lalu, sejak kecil hingga kini, apa sesungguhnya minat dan kegairahan Asa selain film dan akting? Sains! Saat kecil, Asa bercita-cita jadi arkeologis. Ia bahkan pernah bilang, “Aku ingin sebuah nama dinosaurus setelah namaku. The Asasaurus."
Ia juga pernah bilang ingin menambahkan kata ‘Bopp’ – dari ‘Comet Hale-Bopp’ -- di antara namanya. Astronomi adalah bidang yang amat ia minati. Jika orang pikir ia bercanda belaka, orang akan salah kira. Ia yang nama aslinya Asa Maxwell Thornton Farr Butterfield, kini secara resmi menyelipkan nama ‘Bopp’ di buku paspornya!
Jadi, selain nama populer yang semua orang kenal, ia telah membuang kata ‘Maxwell’. Nama resminya kini adalah Asa Bopp Farr Butterfield. Silakan geleng-geleng kepala!