Akhirnya, Uma Thurman bicara, yang bikin Hollywood serasa akan meledak. ”Semua anak domba pun masuk pembantaian, yang mereka pikir tak ada,” tuturnya, menggambarkan produser Harvey Weinstein yang melecehkannya di masa lalu.
Aktris Uma Thurman mengakhiri kebisuannya, dan jadi bagian dari gelombang tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Harvey Weinstein.
Seperti dikutip dari New York Times pada 3 Februari lalu, Thurman mengakhiri sikap diamnya di tengah spekulasi ia salah satu perempuan korban pelecehan seksual Weinstein di masa lalu. Aktris ini dikenal lewat perannya dalam Pulp Fiction (1994) dan dwilogi Kill Bill (Vol. 1, 2003; vol. 2, 2004). Keduanya dibesut sutradara Quentin Tarantino yang produksinya berkemitra dengan Weinstein. Pulp Fiction merupakan film yang menandai karier Weinstein sebagai produser, yang saat itu bekerja di studio Miramax; sementara bagi Thurman, film ini jadi sumbangan finansialnya sebagai "alasan dia memiliki rumah."
"Quentin meminta Harvey menjadi produser eksekutif Kill Bill, film yang melambangkan pemberdayaan perempuan. Sayangnya, semua anak domba masuk ke pembantaian, yang mereka yakin tak ada, padahal mereka melakukan sesuatu yang ilegal," tutur Thurman pada Maureen Dowd yang mewawancarainya.
Isyarat Thurman di atas karpet merah
Sesungguhnya, saat berjalan di karpet merah di sebuah festival pada November lalu, Thurman memberi isyarat tentang hal itu. Saat ditanya pengalamannya dengan produser satu itu, ia menjawab, "Gigitanku mungkin tak menimbulkan suara menggelegar" katanya. "Karena aku tahu, aku bukan anak kecil. Jika berbicara dalam kemarahan, biasanya aku akan menyesali caraku mengekspresikan diri. Aku menunggu amarahku reda dan siap mengatakan apa yang harus kukatakan. "
Pada perayaan Thanksgiving dua minggu kemudian, Thurman mengirim pesan liburan dilengkapi pose dirinya sebagai pengantin dari Kill Bill yang mengendarai mobil dengan kata-kata tak biasa. "Aku bilang aku marah baru-baru ini karena punya sejumlah alasan, #MeToo [...] Kupikir penting untuk meluangkan waktu Anda, bersikap adil, jadi ... Selamat hari Thanksgiving semuanya (kecuali Anda, Harvey, dan semua komplotan jahatmu)," tulisnya.
"Aku menggunakan kata 'marah', karena tak ingin menangis jika mengatakan hal sebenarnya," ungkapnya. Kini, ia siap melaporkannya pada pihak berwajib. "Aku bukan pelopor dalam cerita yang kutahu benar. Aku menundanya hingga saat yang tepat. "
Lalu, apa tepatnya tuduhan Thurman pada Weinstein?
Ia merujuk kasus percobaan perkosaan yang ia alami saat berusia 20 tahun. "Aku mengenalnya dengan baik sebelum ia [Weinstein] menyerangku," katanya, tentang peristiwa yang terjadi setelah sukses besar Pulp Fiction. "Ia biasa menghabiskan berjam-jam berbicara denganku tentang materi, memuji pendapatku, yang bikin aku abai alarm bahayanya."
Ia menyebut, sebuah pertemuan di kamar hotel di Paris adalah pertama kali sesuatu terjadi. Setelah mereka berdebat tentang naskah, Weinstein dari ruang uap dengan hanya mengenakan jubah mandi berusaha masuk kamarnya. Ketika Thurman berteriak apa yang produser ini akan lakukan, pria itu berlari keluar. Tak lama kemudian, di sebuah suite Weinstein, di Savoy Hotel, London, terjadi serangan pertama. "Ia mendorong kepalaku ke bawah, mencoba membuka bajunya. Dia melakukan segala yang tak menyenangkan, dan memaksaku,” kata mantan isteri aktor Ethan Hawke ini.
Keesokan harinya, kata Thurman, Weinstein mengirim seikat mawar ke rumah teman yang ia tumpangi, disertai catatan dengan kata-kata kasar, dan tentang Weinstein yang punya "naluri yang hebat." Segera setelah itu, lewat asistennya, Weinstein "memaksa" teman Thurman meninggalkan hotel.
Sang teman akhirnya setuju pindah ke lantai atas, sambil mengingatkan Weinstein bisa kehilangan karier dan reputasinya jika menyerang orang lain. Sebaliknya, Weinstein mengancam akan menggagalkan karier Thurman. Sejak itu, Thurman melihat Weinstein sebagai musuh. Namun, mereka terus bekerja sama, meski Thurman mengira dirinya telah "keluar dari jangkauan serangannya."
Ketika perempuan menemukan momentum besarnya…
Pada 2001, Thurman berada di Cannes dan akan memproduksi Kill Bill. Menurut Tarantino, seperti dulu dikatakan pada Thurman, Weinstein berubah jadi "malu" dan menawarkan "permintaan maaf setengah-setengah". Saat itu, di lokasi syuting, Thurman diminta mengemudikan sebuah mobil meski kru mengingatkan mobil itu mungkin tak bekerja dengan baik. Thurman yang minta seorang pemeran pengganti melakukannya tak digubris Tarantino.
"Tancap dengan kecepatan 40 mil per jam, atau rambutmu tak akan tampak tertiup angin, dan aku memintamu mengulang adegan lagi,” kata sang sutradara. Thurman saat itu bahkan berpikir mobil itu bisa jadi "kotak kematiannya.“
Aktris ini akhirnya benar-benar mengalami kecelakaan, yang tertangkap kamera. Sebuah mobil membelok dari jalan, menabrak pohon palem. "Roda kemudi berada di perutku, kakiku tercepit, dan aku merasakan rasa sakit yang membakar dan berpikir, 'Ya Tuhan, aku tak akan bisa berjalan lagi!" katanya.
"Ketika kembali dari rumah sakit dengan penjepit leher, lutut rusak dan balutan perban besar di kepalaku karena gegar otak, aku ingin melihat mobil itu lagi. Aku dan Quentin pun terlibat pertengkaran hebat, menuduhnya berusaha membunuhku. Dia marah karenanya, karena dia merasa tak seperti yang kutuduhkan." Insiden ini menyebabkan lulut dan leher Thurman cacat permanen, dan hubungannya dengan sang sutradara rusak.
Thurman yang berusaha mendapatkan rekaman itu, dijawab Miramax dengan “konsekuensimu sebagai aktris akan mengalami penderitaan karier di masa depan.”
Belum jelas, tuntutan apa saja yang akan diajukan Thurman pada Weinstein; sementara pengacara Weinstein dan tim humasnya menyanggah pernyataan sang aktris. "Mr. Weinstein sedih dan bingung mengapa Thurman, yang dianggap kolega dan teman, menunggu 25 tahun untuk mengajukan tuduhan ini ke publik, karena keduanya telah bekerja saling menguntungkan dalam beberapa proyek film yang sangat sukses."
Sementara itu, Jessica Chastain, seperti dikutip dari Glamour, mengomentari pengakuan Thurman. Pemeran The Zookeeper's Wife yang dibesut sutradara Niki Caro itu mengatakan, peristiwa yang dialami Thurman memberi nilai lebih besar pada bagaimana perempuan dalam film menemukan momentumnya, yang sayangnya, melalui kekerasan yang dilakukan pada mereka.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Ikuti terus perkembangan yang kian memanas ini!